Segitiga Emas Mahasiswa

Memutar memori 2 tahun yang lalu, sebuah obrolan mengenai segitiga emas mahasiswa. KOS, KAMPUS, KANTIN.
melihat fenomena rutinitas sebagian besar mahasiswa. Barangkali berbekal amanat orang tua "Kuliahnya jangan lama-lama ya nak" menjadi piranti ampuh untuk berkutat pada segitiga tersebut. Cepat lulus, cepat kerja, menjadi paradigma mahasiswa. merangsang mahasiswa untuk melakukan hal yang praktis pula pada praktik perkuliahan, plagistisme. melihat lebih jauh lagi, kurangnya kemampuan organisasional plus titel sebagai mahasiswa karbitan (lulus sebelum waktunya) memicu masalah lain lagi. masalahnya bukan menambah angka pengangguran, namun bekerja bukan pada bidangnya. cukup menunggang partai politik, bisa saja menjadi menteri. sarjana Mipa yang menjadi menteri pertahanan, mungkin, haha....

so, what do u think guys?

mas admin, kayakya butuh panduan buat komen di posting ni...
agak ribet c, hrs bikin akun, login br bs komen....
ga semua kaskuser c, hehe

siapppp kang, takgawe tutor nang fb ben gampang

menurutku kultur pendidikan di tanah air masih berkutat pada sekadar nilai-nilai, seakan hasil lebih penting daripada proses..
memang sih hasil itu penting, tapi proses yang baik akan membawa kita pada 'Lebih dari sekadar hasil' yaitu pengalaman, teman, dan pengamalan ilmu dan masih banyak hal 'lebih' lainnya
segala sesuatu harus berkembang, tak terkecuali perkembangan pendidikan, sekaranglah waktunya

cek,...cek,..cek,...123,...ndak ngene carane koment

haesen wrote:cek,...cek,..cek,...123,...ndak ngene carane koment

he e betul san , lanjutkan